Kamis, 13 Desember 2012

News" Smartphone Dua Layar

Smartphone dua layar besutan Yota Device.


Kompetisi smartphone saat ini didominasi perusahaan teknologi besar seperti Apple, Samsung, Google, maupun Nokia. Tapi di luar itu, perusahaan telekomunikasi asal Rusia, Yota Device, mencoba peruntungannya untuk bersaing di pasar smartphone.

Yota Device kini mengembangkan ponsel pintar dengan inovasi berbeda, yang digarapnya bekerja sama dengan lembaga pertahanan negara Rusia.

Perusahaan telekomunikasi Rusia ini kemudian memperlihatkansmartphone dengan dua layar atau dual screen, yang  menggabungkan layar LCD tradisional di satu sisi dan sebuah layar 'kertas elektronik' (electronic paper display) di sisi lain. Baterai ponsel pintar ini juga diklaim memiliki daya tahan lebih baik dari rata-rata dari ponsel pintar lain.

"Kami menciptakan ini menjadi berbeda," kata Kepala Eksekutif perusahaan, Vladislav Martynov seperti dilansir Wall Street Journal. "Kebanyakan telepon saat ini membosankan, hanya berbentuk kotak saja. Sementara ini adalah ponsel untuk orang-orang yang ingin berbeda," ucapnya.

Untuk mewujudkan konsep ini, sebuah tim yang terdiri 35 insinyur dan anggaran sebesar US$25 juta pun digelontorkan untuk mengerjakan ponsel tersebut sejak Mei lalu.

Ponsel yang belum menyandang nama ini didukung oleh perangkat lunak Android. Harga ponsel untuk sementara diprediksi sekitar US$500. Harga ini di bawah iPhone, namun sejajar dengan perangkat Android kelas atas.

"Mereka memiliki ide baru, tapi hadir dengan brand yang tidak dikenal orang," kata Carolina Milanesi, analis pada perusahaan riset teknologi Gartner. "Sedangkan saat ini pasar ponsel adalah tentang brand dan fashion," ucapnya. 

Martynov memahami itu dan menganggapnya sebagai sebuah tantangan. Tapi ia yakin dengan penawaran yang baru, yaitu inovasi yang tidak dimiliki oleh pembuat ponsel utama sejak lima hingga enam tahun terakhir.

Sedangkan Milanesi mengatakan ponsel tersebut mungkin mempunyai penggemar karena "memungkinkan orang untuk memiliki akses kepada informasi yang mereka inginkan".

Desain dan Inovasi

Ponsel besutan Yota ini akan memungkinkan pengguna untuk terus melihat semua jenis data streaming secara real time. Ini mulai dari feed Twitter sampai pasar saham, tanpa repot mengubah modus dan menguras baterai ponsel.

Inovasi yang dibawa dalam ponsel ini tentunya terletak pada penggunaan layar e-paper, teknologi yang paling banyak terlihat pada reader e-book seperti tablet Kindle besutan Amazon. Gambar bisa ditampilkan tiap saat, dan hanya membutuhkan daya jika suatu gambar berubah.

Ponsel dengan dua layar LCD sebelumnya telah muncul di pasar Asia, tapi belum dinilai sukses. Beberapa perusahaan memang telah menciptakan ponsel dengan sebagian layar e-paper. Sementara perusahaan yang lain menghadirkan dengan cover slip-on yang menggunakan layar.

Tapi Martynov mengatakan aplikasi tidak terbatas untuk tampilan e-reader. Layar warna hitam dan putih ini juga memungkinkan pengguna untuk menampilkan gambar keluarga atau bintang film favorit mereka. Layar juga bisa menampilkan peta atau update cuaca terkini tanpa harus menyentuhnya.

Elemen unik lainnya termasuk layar utama, yang menggunakan layar unik dengan bentuk agak cembung yang dipesannya dari Corning. Ini dirancang untuk mendorong pengguna untuk selalu melihat layar e-paper, bahkan saat telepon sedang diletakkan dalam posisi layar utama berada di bawah.

"Desain produk mereka benar-benar berbeda, sehingga harus banyak mendidik pelanggan (memberikan informasi mengenai produk itu). Sesuatu yang begitu radikal berpotensi memiliki risiko besar, sehingga butuh banyak upaya mendidik pelanggan untuk mengatasi itu," kata Ramon Llamas, analis senior pasar global ponsel IDC.

Ini merupakan ponsel pertama Yota. Perusahaan ini telah dikenal sebagai perusahaan yang berhasil dalam mengembangkan jaringan 4G, serta sebagai penjual modem dan router nirkabel di Rusia.

Di Rusia sendiri, ponsel ini muncul dengan respon yang agak berlebihan. Pada 2010, Sergei Chemezov, kepala perusahaan teknologi pertahanan negara, Rostekhnologii, pernah memperlihatkan replika dari prototipe awalnya. Langkah ini menarik perhatian Presiden Rusia saat itu, Dmitry Medvedev, yang menyebutnya sebagai terobosan potensial untuk industri Rusia. Medvedev sendiri dikenal sebagai fanboy Apple.

Martynov mengatakan, meski pemerintah tidak lagi terlibat dalam pengembangan produk saat ini, tapi dukungan tetap diberikan.

"Mereka ingin melihat sejumlah inovasi yang berasal dari Rusia. Tapi ini lebih bersifat emosional, atau sebagai bentuk dukungan politik daripada dukungan keuangan," kata Martynov yang telah maleng melintang selama 20 tahun di
perusahaan IT.

Tidak seperti banyak perusahaan baru dalam pasar mobile, Yota berencana untuk memproduksi desain sendiri dan membawanya ke pasar melalui kontrak dengan operator global. Produksi perangkat akan dilakukan di Asia oleh pemasok tingkat satu.

Sementara E Ink Corp, yang bermitra dengan Yota untuk mengembangkan aspek e-reader ponsel, mengatakan ini merupakan ponsel terintegrasi pertama dari jenis layanan yang diberikan.

"Ini adalah sebuah segmen baru dan inovasi di pasar. Mereka telah merancang produk yang kami percaya akan memiliki banyak daya tarik di pasar," kata Kepala Pemasaran E Ink, Sri Peruvemba.

Yota berencana untuk pamer smartphone baru mereka dalam gelaran Mobile World Congress di Barcelona pada Februari 2013. Ponsel khusus ini kemudian dijadwalkan mulai dijual di Rusia pada kuartal ketiga tahun depan, sebelum tampil di pasar internasional pada kuartal berikutnya._Vivanews.co.id

0 komentar :

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls