Kehadiran BBM lintas platform ternyata tak hanya ditunggu pemakai gadget bermata sempurna. Kawan-kawan kita yang tunanetra pun cukup antusias menjajal aplikasi chat besutan BlackBerry tersebut. Nah, penulis -- yang tunanetra -- berkesempatan mencicipi BBM untuk Android, dan akan membagi pengalaman ber-BBM ala tunanetra di artikel ini!
* Persiapan Awal
Agar tunanetra dapat mengakses ponsel Android, maka sebuah aplikasi pembaca layar bernama Talkback harus diaktifkan terlebih dahulu. Aplikasi ini terletak di Settings/Pengaturan > Accessibility/Aksesibilitas.
Jika tidak ada silakan download dulu dari PlayStore dengan nama Talkback (ada logo tangan). Pastikan Talkback yang dipasang adalah versi terbaru.
Untuk mempermudah dalam proses pengetikan nantinya, penulis menyarankan untuk memasang Google Keyboard dan menjadikannya keyboard default. Silakan set juga Google Voice Typing ke bahasa Indonesia agar mudah menggunakan fitur mengetik dengan suara nantinya.
Untuk dapat menggunakan BBM di Android, pengguna terlebih dahulu harus mengunduh aplikasinya via PlayStore atau dengan mengakses www.bbm.com melalui perangkatnya. Hal ini tidak terlalu sulit dilakukan oleh tunanetra, karena hampir seluruh informasi dapat diakses dengan baik. Hanya saja penulis menyarankan untuk mengunduh aplikasinya lewat PlayStore karena lebih mudah.
Proses yang agak sulit adalah ketika membuat Blackberry ID. Bagi pengguna tunanetra, mengakses halaman pendaftaran Blackberry ID via ponsel bukan hal yang menyenangkan karena elemen web yang disajikan sulit diakses. Untuk keperluan tersebut, penulis menyarankan untuk membuatnya melalui PC dengan mengakses alamat berikut: https://blackberryid.blackberry.com/bbid/createaccount
Jika sudah, kembali lagi ke perangkat Android yang sudah dipasang BBM. Buka aplikasinya dan masukkan alamat e-mail yang tadi digunakan untuk membuat Blackberry ID. Selebihnya proses instalasi berjalan seperti biasa, namun lebih baik minta bantuan orang yang melihat untuk mengerjakan proses ini agar lebih cepat.
* PING! Siap BBM-an!
Secara umum, 90% halaman utama BBM dapat dikenali oleh Talkback. Berbagai menu seperti Invites, Chat, Contacts, dan Groups dapat diakses dengan baik.
Namun, perlu bagi pengguna tunanetra untuk menghafalkan beberapa item yang tidak berbentuk teks melainkan tombol, misalnya tombol yang terdapat di sebelah kanan atas (di samping status) yang digunakan untuk melakukan pengaturan profil. Tombol ini tidak dikenali oleh Talkback, tapi jika sudah hapal maka pengguna tunanetra dapat mengaksesnya.
Bila ingin melakukan Broadcast atau Multi-person chat pun tidak ada masalah. Fitur ini dapat diakses melalui menu aplikasi, dan pengguna tunanetra dapat secara individu menandai kontak yang akan dikirimi pesan, atau langsung klik tombol Select All untuk broadcast ke semua orang di daftar kontaknya.
Saat ngobrol, pengguna tunanetra pun dapat berkirim pesan dengan baik. Jika kolom edit (untuk menulis pesan) diketuk dua kali, maka keyboard virtual pada layar sentuh akan muncul dan bisa langsung menulis. Asyiknya, tunanetra tak perlu repot mencari-cari tombol kirim karena sudah langsung tersedia pada keyboard virtualnya.
Kalau kesulitan mengetik dengan layar sentuh, bisa juga memanfaatkan Voice Input yang memungkinkan pesan dibuat menggunakan suara.
Tapi, mungkin tunanetra tak dapat memakai emoticon dan beberapa fitur chat lainnya, karena lagi-lagi iconnya berbentuk tombol dan tidak ada label teksnya. Jadi, sementara ini harus puas memakai fitur dasar saja.
Kalau mau melihat obrolan terbaru, accept atau ignore invite, tunanetra harus mengaksesnya lewat bilah notifikasi Android. Ini dapat dilakukan dengan meletakkan jari di layar lalu menarik garis lurus ke kanan lalu bawah. Ini adalah shortcut Talkback untuk mengakses notification bar. Tindakan ini bisa dilakukan di luar BBM.
* Kesimpulan
Bicara dari sudut pandang tunanetra, aplikasi BBM ini boleh dikatakan enak digunakan. Hampir semua elemen dan fitur dapat diakses oleh tunanetra, dan hanya beberapa saja yang tak dapat digunakan.
Dengan kata lain, tunanetra pun bisa ikut ber-BBM ria dan memperluas komunikasi lewat aplikasi ini.
* Persiapan Awal
Agar tunanetra dapat mengakses ponsel Android, maka sebuah aplikasi pembaca layar bernama Talkback harus diaktifkan terlebih dahulu. Aplikasi ini terletak di Settings/Pengaturan > Accessibility/Aksesibilitas.
Jika tidak ada silakan download dulu dari PlayStore dengan nama Talkback (ada logo tangan). Pastikan Talkback yang dipasang adalah versi terbaru.
Untuk mempermudah dalam proses pengetikan nantinya, penulis menyarankan untuk memasang Google Keyboard dan menjadikannya keyboard default. Silakan set juga Google Voice Typing ke bahasa Indonesia agar mudah menggunakan fitur mengetik dengan suara nantinya.
Untuk dapat menggunakan BBM di Android, pengguna terlebih dahulu harus mengunduh aplikasinya via PlayStore atau dengan mengakses www.bbm.com melalui perangkatnya. Hal ini tidak terlalu sulit dilakukan oleh tunanetra, karena hampir seluruh informasi dapat diakses dengan baik. Hanya saja penulis menyarankan untuk mengunduh aplikasinya lewat PlayStore karena lebih mudah.
Proses yang agak sulit adalah ketika membuat Blackberry ID. Bagi pengguna tunanetra, mengakses halaman pendaftaran Blackberry ID via ponsel bukan hal yang menyenangkan karena elemen web yang disajikan sulit diakses. Untuk keperluan tersebut, penulis menyarankan untuk membuatnya melalui PC dengan mengakses alamat berikut: https://blackberryid.blackberry.com/bbid/createaccount
Jika sudah, kembali lagi ke perangkat Android yang sudah dipasang BBM. Buka aplikasinya dan masukkan alamat e-mail yang tadi digunakan untuk membuat Blackberry ID. Selebihnya proses instalasi berjalan seperti biasa, namun lebih baik minta bantuan orang yang melihat untuk mengerjakan proses ini agar lebih cepat.
* PING! Siap BBM-an!
Secara umum, 90% halaman utama BBM dapat dikenali oleh Talkback. Berbagai menu seperti Invites, Chat, Contacts, dan Groups dapat diakses dengan baik.
Namun, perlu bagi pengguna tunanetra untuk menghafalkan beberapa item yang tidak berbentuk teks melainkan tombol, misalnya tombol yang terdapat di sebelah kanan atas (di samping status) yang digunakan untuk melakukan pengaturan profil. Tombol ini tidak dikenali oleh Talkback, tapi jika sudah hapal maka pengguna tunanetra dapat mengaksesnya.
Bila ingin melakukan Broadcast atau Multi-person chat pun tidak ada masalah. Fitur ini dapat diakses melalui menu aplikasi, dan pengguna tunanetra dapat secara individu menandai kontak yang akan dikirimi pesan, atau langsung klik tombol Select All untuk broadcast ke semua orang di daftar kontaknya.
Saat ngobrol, pengguna tunanetra pun dapat berkirim pesan dengan baik. Jika kolom edit (untuk menulis pesan) diketuk dua kali, maka keyboard virtual pada layar sentuh akan muncul dan bisa langsung menulis. Asyiknya, tunanetra tak perlu repot mencari-cari tombol kirim karena sudah langsung tersedia pada keyboard virtualnya.
Kalau kesulitan mengetik dengan layar sentuh, bisa juga memanfaatkan Voice Input yang memungkinkan pesan dibuat menggunakan suara.
Tapi, mungkin tunanetra tak dapat memakai emoticon dan beberapa fitur chat lainnya, karena lagi-lagi iconnya berbentuk tombol dan tidak ada label teksnya. Jadi, sementara ini harus puas memakai fitur dasar saja.
Kalau mau melihat obrolan terbaru, accept atau ignore invite, tunanetra harus mengaksesnya lewat bilah notifikasi Android. Ini dapat dilakukan dengan meletakkan jari di layar lalu menarik garis lurus ke kanan lalu bawah. Ini adalah shortcut Talkback untuk mengakses notification bar. Tindakan ini bisa dilakukan di luar BBM.
* Kesimpulan
Bicara dari sudut pandang tunanetra, aplikasi BBM ini boleh dikatakan enak digunakan. Hampir semua elemen dan fitur dapat diakses oleh tunanetra, dan hanya beberapa saja yang tak dapat digunakan.
Dengan kata lain, tunanetra pun bisa ikut ber-BBM ria dan memperluas komunikasi lewat aplikasi ini.
0 komentar :
Posting Komentar