Ribuan pengunjuk rasa oposisi menggelar aksi di jalan-jalan ibukota Kamboja, Phnom Penh, untuk menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Hun Sen dan menuntut pemilihan umum baru.
Sam Rainsy, pemimpin oposisi dari Partai Penyelamat Nasional memimpin arak-arakan warga melewati berbagai jalan utama di Phnom Penh, Minggu (29/12).
Protes kali ini dilaporkan sebagai aksi terbesar selama tiga minggu terakhir. Aksi oposisi ini mendapat dukungan dari para buruh pabrik garmen yang menggelar mogok kerja untuk menuntut peningkatan kesejahteraan.
Ketika menyambut para demonstran, Sam Rainsy mengatakan Perdana Menteri Hun Sen tidak bisa mengabaikan tuntutan rakyat yang menginginkan perubahan.
"Hun Sen dan pemerintahannya yang tidak sah bisa mendengar kami, mereka tidak bisa mengabaikan kami, rakyat menunjukkan tekad untuk perubahan," kata Rainsy yang pernah menjadi menteri keuangan.
Perdana Menteri Hun Sen menang dalam pemilihan Juli lalu tetapi para lawan politiknya mengatakan Hun Sen mencurangi pemilihan. Meskipun menang, mayoritas partai Hun Sen di parlemen berkurang berdasarkan hasil pemilihan.
Ia telah berkuasa selama 28 tahun terakhir.
0 komentar :
Posting Komentar