Dr J Owen Hendley dan pakar penyakit infeksi lainnya dari University of Virginia mengatakan, tekanan yang dihasilkan saat mengeluarkan ingus bisa menyebabkan beberapa penyakit mulai dari sinusitis hingga hipertensi.
Dr Hendley melakukan percobaan yang dilengkapi dengan alat CT Scan untuk mengukur tekanan yang dihasilkan saat seseorang batuk, bersin dan mengeluarkan ingus dengan kencang.
Hasil percobaan menunjukkan, diantara tiga kegiatan yang dilakukan seseorang saat sakit flu itu, tekanan yang paling besar dihasilkan dari kegiatan mengeluarkan ingus dengan kencang.
"Batuk dan bersin hanya menghasilkan tekanan yang kecil pada rongga hidung. Tapi saat mengeluarkan ingus dengan kencang, tekanan yang dihasilkan sangat besar bahkan sama dengan tekanan darah diastolik yang terbaca dari seseorang," kata Dr Hendley seperti dikutip dari New York Times, Minggu (10/1/2010).
Meski tampaknya tidak berbahaya, namun jika terus menerus dilakukan bisa menyebabkan penyakit sinus dan memicu peningkatan tekanan darah di otak.
"Bakteri atau virus yang ada di hidung bisa terdorong keras dan menempel pada rongga hidung dan akhirnya menyebabkan sinus. Selain itu tekanan keras akibat mengeluarkan ingus juga akan menyebabkan tekanan pembuluh darah ke otak meningkat dan memicu migrain bahkan hipertensi," jelasnya.
Dr Hendley menyarankan agar metode mengeluarkan ingus sebaiknya tidak dilakukan kencang-kencang dan terus menerus. "Jika ingus sudah mulai keluar, jangan lupa juga untuk minum obat decongestan (pelega hidung mampat)," ujarnya.
health.detik..com
0 komentar :
Posting Komentar