Jumat, 06 April 2012

Cara unik dan khas mainkan gamelan gambang

Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Prof Dr I Wayan Rai S.MA menilai, kesenian gambang, salah satu jenis kesenian langka yang terancam punah di Bali memiliki cara memainkan yang cukup unik dan khas.

"Keunikan itu mampu memberikan warna tersendiri di tengah-tengah keberagaman warisan seni budaya Pulau Dewata," kata Rektor ISI Denpasar, Prof Wayan Rai. S di Denpasar, Senin.

Mengomentari karya buku berjudul "Gambang, cikal bakal karawitan Bali" yang dluncurkan I Wayan Sinti MA, Ia mengatakan, gambang merupakan sebuah gamelan klasik Bali yang memiliki perjalanan sejarah cukup panjang di tengah perubahan dan perkembangan yang sangat pesat.

Jenis kesenian gambang sesuai kepercayaan masyarakat Bali berfungsi sesuai dengan konsep "Desa Mawa Cara" dan "Desa Kala Patra", yakni tempat, waktu dan keadaan.

Sosok Wayan Sinti dikenal sebagai "dedengkot" kerawitan Bali yang dikenal secara meluas di tingkat lokal Bali, nasional, bahkan di dunia internasional.

Hal itu berkat kemampuannya dalam bidang seni kerawitan, komposer handal dan telah mempu menghasilkan karya-karya yang monumental.

Lewat buku yang diluncurkannya itu diharapkan mampu memberikan jawaban terhadap usaha pemahaman dan pendalaman tentang kesenian gambang di kalangan anak-anak muda di Pulau Dewata, harap Prof Rai.

Wayan Sinti (69) kelahiran Banjar Dauh Kutuh Desa Ubung Kaja Kota Denpasar meluncurkan buku tentang Gambang setebal 160 halaman yang dilengkapi dengan DVD dan CD untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat dalam mempelajari jenis kesenian tersebut.

Karya-karya lainnya yang bisa dinikmati masyarakat luas hingga ke tingkat internasional antara lain Gegitaan Wilet Mayura (1982) dan lelambatan tabuh empat lokarya(1993)

0 komentar :

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls