Minggu, 05 Mei 2013

Mengenang 7 Hari Meninggalnya Uje

Mengenang 7 Hari Uje: Sosok yang Bisa Dicontoh Kaum Muda
Genap 7 hari sudah ustadz Jeffry Al Buchori alias Uje meninggalkan kita untuk selama-lamanya. Hari Jumat (3/5) ini, mengingatkan kita pada hari Jumat minggu lalu, di mana kabar meninggal dunianya seorang Uje menggemparkan warga Tanah Air.


Untuk mengenang 7 hari kepergian Uje, Menteri Sosial (Mensos) Salim Segaf Al Jufri sendiri mengatakan, bila sosok Uje itu bisa menjadi contoh bagi kaum muda untuk berubah.


"Ustadz Uje memberi pelajaran bagi kaum muda Indonesia, bahwa perubahan bisa dilakukan siapa saja. Meski masa remaja dijalani dengan kenakalan, almarhum berani menghentikan dan meninggalkannya, lalu mencari lingkungan pergaulan yang baik," kata Mensos di Jakarta belum lama ini.

Bahkan Uje, lanjut Mensos, kemudian mengajak anak-anak muda untuk mencapai masa depan yang gemilang. Dengan potensi yang dimilikinya dalam bidang seni drama dan komunikasi, Uje berinteraksi dengan beragam kelompok.

Mensos menuturkan, sosok Uje mengajak anak muda untuk meninggalkan tawuran, mabuk-mabukan, apalagi kecanduan narkoba. Hidup sehat dan berprestasi. Itulah orientasi baru generasi muda Indonesia kini.

"Selamat jalan Uje menuju jannatul firdaus bersama para Anbiya, syuhada dan shalihin. Semoga menjadi inspirasi bagi kaum muda di seluruh pelosok Indonesia," tutur Mensos.

Uje sendiri meninggal dunia pada Jumat ((26/4) dini hari, di Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI), pukul 02.00 WIB. Uje menghembuskan napas terakhir akibat kasus kecelakaan di bundaran Pondok Indah, Jakarta Selatan.

Motor Ninja Kawasaki E650 bernomor B 3590 SGQ yang dikendarai Uje menabrak pohon palem di Jalan Gedong Hijau. Ia sempat dibawa ke RSPI, tapi nyawanya tidak tertolong. Uje meninggalkan seorang istri Pipik Dian Irawati dan 3 orang anak, yaitu Adiba Khanza Az-Zahra, Mohammad Abidzar Al-Ghifari, dan Ayla Azuhro. 

0 komentar :

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls