Astronom Amerika melakukan simulasi stabilitas Bumi pada sumbunya. Hasil yang didapat cukup mengejutkan. Apa jadinya jika Bumi âmemutuskanâ bulan?
Astronom Amerika mengatakan, jika Bumi tak memiliki bulan, planet ini masih mampu mendukung keberadaan kehidupan. Peneliti yakin, efek stabilisasi dari bulan hanya terjadi pada rotasi Bumi dan hal ini tak sepenting yang dikira sebelumnya.
Ilmuwan telah lama berpendapat, tanpa adanya bulan, kemiringan Bumi akan terus berubah dan membuatnya mengalami fluktuasi dalam iklim, karena matahari bersinar hampir langsung ke kutub dan hal ini diyakini akan mempengaruhi kehidupan.
Nam un astronom University of Idaho menunjukkan, tanpa adanya bulan, kemiringan Bumi hanya akan bergeser 10 derajat dan pengaruh planet lain di tata surya akan membuat planet hunian manusia ini tetap stabil.
Selain itu seperti dilaporkan Astrobiology Magazine dari NASA, astronom yakin bulan tak dibutuhkan planet lain di semesta agar bisa dihuni. Dibanding bulan di planet lain, bulan Bumi sangat besar dan hanya sekitar seratus kali lebih kecil dibanding orang tuanya.
Perbandingannya, Mars 60 juta kali lebih besar dibanding bulan terbesarnya, Phobos. Sementara bulan Bumi memang memberi stabilitas, data baru mengungkap, daya tarik planet lain, terutama Yupiter, akan mencegah Bumi berayun terlalu ganas.
âKarena Yupiter menjadi planet paling besar, planet ini bisa mempertegas batas rata-rata di tata surya,â ujar astronom Jason Barnes.
Tanpa bulan, Barnes dan rekan menemukan, Bumi hanya bergeser pada sumbunya 10-20 derajat selama setenga h miliar tahun.
Perubahan satu atau dua derajat awalnya diduga bisa menjadi penyebab Zaman Es namun astronom yakin sementara pergeseran ini mempengaruhi iklim, âperubahan ini tak akan mempengaruhi kehidupan intelijenâ.
0 komentar :
Posting Komentar