Kamis, 28 November 2013

Keajaiban Kilat dan Petir Dalam Alquran


Selama hujan, guntur dan kilat yang tersusun dari pembentukan cahaya-cahaya terang akibat pelepasan energi listrik di ruang atmosfir, sesungguhnya merupakan sumber energi yang menghasilkan listrik lebih besar dari pada ribuan pembangkit listrik–di samping sebagai fenomena iklim.

Jawaban atas pertanyaan bagaimana sumber-sumber energi alam ini terbentuk dan betapa besarnya sumber-sumber tersebut melepaskan cahaya dan panas adalah sebuah keajaiban penciptaan yang mengungkapkan kebesaran dan keagungan Allah swt. yang abadi.

Sumber energi yang bergerak pada kecepatn 96.000 km/jam dan melepaskan panas 30.000 derajat celcius, setidaknya ada Tiga juta guntur dalam setahun.
Pernahkah anda berpikir bagaimana guntur–sebagai salah satu peristiwa atmosfir terhebat yang Allah ciptakan–itu tebentuk dan bagaimana ia mampu melepaskan sejumlah energi yang demikian besar.

Keajaiban Kilat dan Petir

Petir menghasilkan molekul nitrogen yang dibutuhkan bagi tumbuh-tumbuhan di Bumi utuk menunjang kehidupanya.

Energi yang dilepas oleh sekali kilatan petir lebih besar dari pada energi yang dihasilkan seluruh pembangkit listrik di Amerika.

Satu kilatan petir dapat menyalakan 100 watt bola lampu selama lebih dari tiga bulan.

Pada titik sentuh petir ke bumi, cuaca memanas hingga 25.000 derajat Celcius.

Kecepatan kilatan petir 150.000 km/detik dan rata-rata ketebalannya 2,5-5 cm.

Setiap petir rata-rata memiliki 20.000 amper daya listrik. Seorang tukang las hanya menggunakan 250-400 amper untuk mengelas baja.

Petir bergerak pada kecepatan 150.000 km/detik, hampir setengah kecepatan cahaya dan 100.000 kali lebih cepat dari kecepatan suara.

Suara yang dilepaskan oleh satu kilatan lebih besar dari pada cahaya 10 juta bola lampu berdaya 100 watt.

Ini menerangkan; apabila setiap rumah di Istanbul menyalakan satu bola lampu, pancaran cahaya dari satu kilatan petir akan lebih besar.

Allah SWT menyatakan fenomena kilat yang menakjubkan ini,

أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يُزْجِي سَحَابًا ثُمَّ يُؤَلِّفُ بَيْنَهُ ثُمَّ يَجْعَلُهُ رُكَامًا فَتَرَى الْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلالِهِ وَيُنَزِّلُ مِنَ السَّمَاءِ مِنْ جِبَالٍ فِيهَا مِنْ بَرَدٍ فَيُصِيبُ بِهِ مَنْ يَشَاءُ وَيَصْرِفُهُ عَنْ مَنْ يَشَاءُ يَكَادُ سَنَا بَرْقِهِ يَذْهَبُ بِالأبْصَارِ 

Artinya: "Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, Maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, Maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu Hampir-hampir menghilangkan penglihatan." (QS. an-Nûr [24]: 43)

0 komentar :

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls