Pengumuman kelulusan Ujian Nasional (UN) tingkat SMA/SMK/MAN, Sabtu (26/5) sudah berlangsung dengan penuh kemeriahan. Dalam waktu singkat disusul pengumuman tingkat SMP/MTs, Sabtu (2/6).
Apa yang dilakukan pelajar SMA/SMK/MAN maupun SMP/MTs setelah dinyatakan lulus? Tentunya gembira, setelah tiga tahun menuntut ilmu di bangku sekolah. Ada yang meluapkan dengan mengadakan syukuran, corat - coret baju, konvoi motor atau melakukan kegiatan - kegiatan positif lainnya, seperti bakti sosial.
Namun, apa yang dilakukan bila saat yang dinanti - nantikan itu membuat kita kecewa. Misalnya, ternyata kita dinyatakan tidak lulus. Sudah barang tentu menjadi sedih, galau dan malu. Bahkan ada yang sampai merasa mengecewakan kedua orang tuanya dan seolah dunia menjadi gelap dan masa depan seakan menjadi suram.
Wajar perasaan itu timbul bila kita dinyatakan tidak lulus. Namun, tidak lulus bukan berarti gagal menempuh ujian. Kata orang kegagalan adalah awal keberhasilan. Jangan kemudian kita putus asa, selagi kita masih diberi kesempatan oleh Tuhan untuk mencobanya lagi, tidak ada salahnya mengulang tahun ajaran ke depan. Mulai hilangkan kesedihan dan rasa malu, songsonglah masa depan yang masih panjang. Siapa tahu, dari kegagalan tersebut kita lebih berhasil dari teman - teman yang lulus tahun ini.
Dukungan orang tua maupun teman sekelas yang telah lulus juga sangat penting untuk memotivasi teman kita yang tidak lulus tadi. Jangan anggap anak atau teman kita itu bodoh, beri motivasi dan semangat, bahwa tahun depan masih ada kesempatan, sehingga mereka merasa ada yang mendukung supaya tak berlama - lama dalam kesedihan.
Begitu juga guru bimbingan konseling atau wali kelas setelah anak didiknya ternyata tidak lulus berikan pemahaman, bahwa lulus atau tidak lulus sama saja. Hanya, tahun ini belum diberi kesempatan untuk melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi. Jangan sampai anak tersebut merasa dikucilkan dan tidak ada dukungan lagi.
Kesempatan itu masih ada, hanya saja tinggal kita mau mengambil kesempatan itu atau tidak. Kegagalan adalah cobaan hidup yang tidak harus kita hadapi dengan kekecewaan, kegagalan merupakan cobaan Tuhan agar kita bisa mengatasi dan menghadapi kegagalan tersebut. Ambil kesempatan yang ada, jangan sia - siakan.
Apa agenda setelah kamu lulus?
Setelah dinyatakan lulus dari bangku sekolah menengah atas (SMA) dan sederajat, kini saatnya memikirkan agenda berikutnya. Apa yang harus dilakukan pasca lulusan ujian? Ada sejumlah rencana yang mungkin sudah dipersiapkan.
Sebagian besar barangkali melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi yang sudah mereka idam - idamkan. Namun, tak sedikit pula yang memilih bekerja, karena alasan ekonomi atau lainnya. Apapun rencananya harus dipersiapkan secara matang dari sekarang.
Pendaftaran mahasiswa baru sudah dibuka, bahkan seleksi nasional penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi negeri (PTN) sudah dilaksanakan jauh - jauh hari dengan sistem jalur undangan. Atau barangkali ada yang melirik ke PT swasta, penulis kira tidak ada masalah. Terlepas dari semua itu, saat ini sudah bukan waktunya lagi bingung mencari atau memilih program studi di perguruan tinggi. Urusan seperti itu seyogyanya sudah dipikirkan jauh - jauh hari. Namun, seringkali semua tak berjalan sesuai harapan dan rencana, sehingga harus ada alternatif untuk menyelamatkan masa depan kita.
Memang, perlu banyak pertimbangan untuk memutuskannya. Disinilah peran orang tua dalam mengarahkan putra - putrinya, sangat penting. Karena, bagaimanapun pendidikan anak masih menjadi tanggung jawab orang tua. Seringkali orang tua memutuskan untuk melanjutkan studi anaknya ke jurusan yang mereka anggap cocok, namun tidak bagi anak. Akibatnya, berimbas pada prestasi belajar. Oleh karena itu, perlu ada komunikasi yang baik dalam menentukan jurusan dan PT yang akan dipilih.
Dalam menentukan jurusan dan perguruan tinggi hendaknya mempertimbangkan antara bakat, minat, prospek dan kondisi finansial orang tuanya. Bukan hanya mengikuti trend atau ikut - ikutan. Sebab, hal itu berkaitan dengan masa depan anda. Mempertimbangkan biaya kuliah sangat penting agar jangan sampai berhenti di tengah jalan. Meskipun, sebenarnya kini perguruan tinggi juga banyak memberi peluang memperoleh beasiswa.
Pada akhirnya, mempersiapkan masa depan sejak dini sangat perlu. Dengan begitu, tak ada lagi istilah coba - coba. Kuliah tak sekedar memenuhi minat, tetapi merupakan harapan untuk masa depan gemilang. Walaupun, sebenarnya juga bukan jaminan. Namun, setidaknya dengan memiliki bekal pendidikan yang cukup harapannya menjadi jembatan untuk menuju masa depan yang lebih baik.
0 komentar :
Posting Komentar