Manusia, bermacam corak dan ragam kepribadiannya. Ada yang asyik, ada juga yang menyebalkan untuk di dekati. Mereka, orang - orang yang asyik, sangat menyenangkan manakala kita ajak untuk saling berbagi dalam bersahabat.
Namun, untuk mereka spesies makhluk yang menyebalkan, terkadang membuat kita tidak habis pikir, enaknya apa sih jadi orang menyebalkan.
Bicara kehidupan sosial manusia, dari barat sampai ke timur gak akan ada ujungnya deh. Kalau kita amati, berbagai watak dan perilaku orang itu sangat bermacam - macam sekali.
Ada mereka yang sok hebat, kalau ngomong besar banget, padahal cuma omong kosong doang.
Ada juga mereka yang cerewet, teman - temannya udah kabur, tuh mulutnya masih kayak ikan mujair lagi dikasih makan. Cuap - cuap terus meski para pendengarnya yang udah bosen satu persatu melarikan diri.
Aneh lagi nih, ada juga tipe orang pendiam, suka lempar senyum manis dan baik sapa sama orang, eh ternyata dibalik itu, catatan hitam kriminalnya seabrek.
Jadi, kira - kira seseorang yang dapat kita jadikan teman yang baik itu seperti apa? Jawabnya ya relatif juga. "Paijo cocok berteman dengan Paimin, tapi Paijo belum tentu cocok dengan Sukirno, sementara Sukirno temenan sama Kasman ternyata pas mantab". Ya itulah yang namanya relatif.
Kita harus menyadari, beragam perilaku manusia itu anggaplah sebagai 'sekotak permen aneka rasa', ada yang manis, ada yang asem dan ada juga yang pedas. Nikmati saja permen itu lalu ditelan. Kalau kamu gak suka yang asin, gak suka yang asem atau gak suka yang pedas, bisa - bisa kamu jadi gak punya teman dong.
Oh iya, ini penting, jangan jadi seorang pendendam. Permasalahan yang mewarnai dunia sosialisasi kita, anggaplah sebagai bumbu dalam sebuah masakan yang perlu diracik dengan baik agar rasanya enak.
Jikalau ada permasalahan, jangan dibiarkan, cari solusi terbaik lalu selesaikan. Jika sudah selesai, ya sudah, jangan disimpan menjadi sebuah dendam. Kalau seorang laki - laki biasanya mudah melupakan pertikaian yang pernah dilakukan, lain lagi sama perempuan, sampai tali kut4n6 putus ya dendam masih aja nancep di hati.
Haduh - haduh, coba deh dihilangkan atau diredakan sedikit demi sedikit, toh dendam gak akan nyiksa dia, tapi justru malah akan nyiksa diri kamu sendiri, ya gak?
Ntar ya, ni keyboard malah kena tumpah air jeruk. "Mbok, ada lap gaakkk..!!," Saya lagi manggil pembantu saya bukan ibu saya lho!
Lanjut lagi, mungkin terkadang kamu pernah merasa heran sama salah seorang teman kamu. Dari seluruh arah mata angin, yaitu barat kampung hingga timur kampung dan dari ujung utara RT sampai ujung selatan RW, temen kamu yang satu itu kenal baik dengan semua orang, kenapa bisa seperti itu?
Sebenarnya kuncinya cuma dua. Pertama adalah percaya diri. Jika percaya diri dalam diri kamu sudah ada, ya bagus lah, jika belum, cobalah bangun percaya diri kamu terlebih dahulu.
Kedua, ada kemauan untuk meningkatkan sosialitas dan behubungan dengan sesama. Kalau gak ada kemauan mengenal teman - teman yang ada di pojok kampung sana ya temen kamu sebatas tetangga dekat aja.
Ngomong sih memang mudah ya? Ngelakuinnya itu lho, gak tau aku aja bisa apa enggak. he.. he.. he.. Maklum lah, ini ceritanya lagi jadi motivator. Tau sendiri kan? Motivator paling jago ngomong, tapi belum tentu bisa ngelakuin.
0 komentar :
Posting Komentar