Seorang bocah berusia lima tahun meninggal tiba-tiba karena infeksi virus langka. Meski cuma menghuni dunia selama 5 tahun, namun hidup bocah asal Inggris ini penuh arti karena setelah kematiannya, orangtuanya setuju menyumbangkan organnya untuk mereka yang masih hidup.
Si bocah yang bernama Luca Giovannini memang tidak tahu kalau hidupnya yang singkat ternyata bisa memperpanjang kehidupan dan berhasil menyelamatkan nyawa empat orang, yaitu dua orang bocah dan dua orang dewasa. Orangtuanya lah yang memutuskan betapa bermaknanya hidup sang bocah yang singkat itu.
Luca masuk rumah sakit setelah mengeluh sakit pada tanggal 4 November 2011 dan meninggal 24 jam kemudian. Para dokter menduga bocah ini menderita infeksi virus langka Epstein-Barr yang sulit diobati dan menyebabkan pembengkakan otak.
Kebanyakan anak yang terinfeksi virus ini biasanya tidak menimbulkan gejala. Tapi ada juga sedikit kasus yang dapat menyebabkan komplikasi seperti pembengkakan otak dan jantung, serta gangguan sistem saraf.
"Ketika petugas medis berusaha menyelamatkan nyawa Luca, saya bertanya kepada dokter seberapa besar peluangnya untuk bertahan hidup. Dokter mengatakan bahwa mereka mempersiapkan skenario terburuk," kata ayah Luca, Renzo Giovanni, 38 tahun.
Luca tinggal di Stockport, Greater Manchester. Ketika dokter mengatakan kepada orangtua Luca bahwa anak mereka tidak akan bertahan hidup, orangtuanya membuat keputusan bahwa kematiannya tidak akan sia-sia dan Luca akan menyumbangkan sebagian organ-organ tubuhnya untuk transplantasi.
"Ini adalah skenario yang tidak mau dihadapi oleh semua orang tua. Tapi pada tahap itu, yang kami bahas adalah donor organ. Kami mengatakan perawat bangsal untuk mempertimbangkan donor ini karena kami ingin ada sesuatu yang positif dari musibah ini," kata Renzo yang berprofesi sebagai penasihat keuangan ini.
Luca dibawa dengan ambulans dari Rumah Sakit Wythenshawe ke Royal Manchester Children’s Hospital, di mana para dokter berjuang menyelamatkan nyawanya namun gagal. Organnya kemudian diberikan kepada seorang gadis berumur dua tahun, seorang anak laki-laki berumur dua tahun, seorang ibu berusia 35 tahun, dan seorang pria berusia 34 tahun.
"Kami mengirim organ Luca dengan kasih untuk semua orang yang membutuhkan ini, terutama untuk gadis kecil yang beberapa hari lagi akan sekarat. Luca melakukan banyak hal dalam hidupnya yang singkat sedangkan, dua anak ini bahkan tidak pernah keluar dari rumah sakit. Sekarang, mudah-mudahan mereka akan mendapatkan kesempatan untuk menjalani hidup yang sama," kata Renzo seperti dilansir The Telegraph.
Kematian seorang anak seringkali tidak terduga, sehingga kebanyakan keluarga tidak mempertimbangkan kemungkinan untuk mendonorkan organnya. Oleh karena, itu tidak umum bagi anak-anak menjadi donor organ untuk orang dewasa meskipun organ anak-anak dapat ditransplantasikan ke orang dewasa.
sumber:http://health.detik.com/read/2012/02/13/170407/1841308/1202/hidup-singkat-bocah-5-tahun-yang-penuh-arti?l1101755
Si bocah yang bernama Luca Giovannini memang tidak tahu kalau hidupnya yang singkat ternyata bisa memperpanjang kehidupan dan berhasil menyelamatkan nyawa empat orang, yaitu dua orang bocah dan dua orang dewasa. Orangtuanya lah yang memutuskan betapa bermaknanya hidup sang bocah yang singkat itu.
Luca masuk rumah sakit setelah mengeluh sakit pada tanggal 4 November 2011 dan meninggal 24 jam kemudian. Para dokter menduga bocah ini menderita infeksi virus langka Epstein-Barr yang sulit diobati dan menyebabkan pembengkakan otak.
Kebanyakan anak yang terinfeksi virus ini biasanya tidak menimbulkan gejala. Tapi ada juga sedikit kasus yang dapat menyebabkan komplikasi seperti pembengkakan otak dan jantung, serta gangguan sistem saraf.
"Ketika petugas medis berusaha menyelamatkan nyawa Luca, saya bertanya kepada dokter seberapa besar peluangnya untuk bertahan hidup. Dokter mengatakan bahwa mereka mempersiapkan skenario terburuk," kata ayah Luca, Renzo Giovanni, 38 tahun.
Luca tinggal di Stockport, Greater Manchester. Ketika dokter mengatakan kepada orangtua Luca bahwa anak mereka tidak akan bertahan hidup, orangtuanya membuat keputusan bahwa kematiannya tidak akan sia-sia dan Luca akan menyumbangkan sebagian organ-organ tubuhnya untuk transplantasi.
"Ini adalah skenario yang tidak mau dihadapi oleh semua orang tua. Tapi pada tahap itu, yang kami bahas adalah donor organ. Kami mengatakan perawat bangsal untuk mempertimbangkan donor ini karena kami ingin ada sesuatu yang positif dari musibah ini," kata Renzo yang berprofesi sebagai penasihat keuangan ini.
Luca dibawa dengan ambulans dari Rumah Sakit Wythenshawe ke Royal Manchester Children’s Hospital, di mana para dokter berjuang menyelamatkan nyawanya namun gagal. Organnya kemudian diberikan kepada seorang gadis berumur dua tahun, seorang anak laki-laki berumur dua tahun, seorang ibu berusia 35 tahun, dan seorang pria berusia 34 tahun.
"Kami mengirim organ Luca dengan kasih untuk semua orang yang membutuhkan ini, terutama untuk gadis kecil yang beberapa hari lagi akan sekarat. Luca melakukan banyak hal dalam hidupnya yang singkat sedangkan, dua anak ini bahkan tidak pernah keluar dari rumah sakit. Sekarang, mudah-mudahan mereka akan mendapatkan kesempatan untuk menjalani hidup yang sama," kata Renzo seperti dilansir The Telegraph.
Kematian seorang anak seringkali tidak terduga, sehingga kebanyakan keluarga tidak mempertimbangkan kemungkinan untuk mendonorkan organnya. Oleh karena, itu tidak umum bagi anak-anak menjadi donor organ untuk orang dewasa meskipun organ anak-anak dapat ditransplantasikan ke orang dewasa.
sumber:http://health.detik.com/read/2012/02/13/170407/1841308/1202/hidup-singkat-bocah-5-tahun-yang-penuh-arti?l1101755
0 komentar :
Posting Komentar