Perabot rumah tangga yang terbuat dari bahan kayu dengan dihias ukiran telah lama diproduksi di tanah jawa, bahkan, dengan keahlian sang pembuat yang turun temurun. Namun, penggemar perabot rumah tangga ukiran justru tak pernah surut tergilas zaman hingga sekarang. Hal itu seperti terlihat pada pameran perabotan rumah tangga di Atrium Java Mall, Semarang, dimana dipamerkan beragam produk mebel yang terbuat dari kayu berdesain ukiran dengan nilai estetika tinggi.
Christin (32), staf promotion Dimas Art Original Reproduction, mengatakan, pihaknya menggunakan kayu jati tua sebagai bahan baku produknya. Berbagai perabot seperti gebyok, dipan, kursi, meja, serta produk lainnya diproduksi di markas Dimas di jalan Lumbung Sari Raya No. 54 Semarang. "Usaha yang kami tekuni ini merupakan industri rumah tangga, namun kami sering mengirim produk hingga ke Yogyakarta, Solo, Purwokerto bahkan hingga ke luar negeri," ujarnya.
Dia menambahkan, dari sekian banyak jenis produknya, gebyok menjadi idaman para penggemar mebel. Bahkan konsumen dapat memesan desainnya sesuai keinginan yang diharapkan. "Harga gebyok ini sesuai dengan ukurannya, semakin besar, semakin mahal. Untuk ukuran 3 meter saja, harganya dibanderol hingga Rp 13.5 juta, Jelas Christin (32).
Konsumen, kata Christin, tak jarang memesan sejumlah jenis perabot lain untuk memadukan dengan perabotan yang telah dipesan sebelumnya. "Dulu juga ada yang memesan dengan total hingga Rp. 300 juta untuk mengisi perabot rumah tangga di rumahnya dari bahan kayu jati dengan motif ukiran," jelasnya.
Sementara itu, Ida, Supervisor Marketing Syailendra Furniture, menyatakan, perabot yang terbuat dari kayu dengan gaya minimalis saat ini tengah mendapat respons positif dari masyarakat. Harga perabot rumah tangga yang dibuatnya dibanderol mulai dari Rp. 2 juta. "Setiap orang memiliki selera berbeda - beda pada setiap model ukiran pada perabot rumah tangga. Namun, konsumen juga bisa mendesain sendiri perabot sesuai dengan bentuk yang mereka inginkan," terangnya.
Dalam memasarkan produknya, Ida mengungkapkan, pihaknya memasok hingga ke Surabaya, Jakarta, Bandung dan Depok. "Ada juga yang membawa sampai ke luar negeri, tapi itu dari pembeli sendiri yang membawanya sampai kesana," ujarnya.
Seorang pembeli, Sony menjelaskan, dirinya tertarik dengan perabotan rumah tangga dari bahan kayu karena terkesan alami dan orisinil dari alam. Hal itu mendorong dirinya lebih memilih perabot dari kayu untuk mengisi rumahnya. "Sekarang untuk produk dari bahan kayu, saya cenderung lebih suka dengan gaya yang minimalis. Perabotan dari bahan kayu saat ini juga terus mengalami perkembangan, baik desain maupun bentuk," ujarnya.
0 komentar :
Posting Komentar