Oviani Yanuar Ramadyanti (15), siswi kelas 9 A MTs Ma'arif NU 05 Majasari, Bukateja, Purbalingga, sudah 10 hari hingga Rabu (25/4) kemarin, menghilang dari rumahnya di RT 03/RW 03 Desa Majasari. Akibatnya, dia tidak mengikuti Ujian Nasional (UN) yang digelar sejak Senin (23/4) lalu. Diduga Via, demikian ia biasa dipanggil, dibawa kabur mantan pacarnya, Afik (20), pemuda pengangguran warga Desa Krenceng, Kecamatan Kejobong, Purbalingga.
"Istri saya sampai pingsan berkali - kali dan badannya kini kurus, karena terus memikirkan Via," ujar Pratomo, ayah Via, ketika ditemui dirumahnya. Selasa (24/4). Sementara itu Kepala MTs Ma'arif NU 05 Majasari, Bukateja, Purbalingga, Muhtamil SAg, mengaku sudah berkoordinasi dengan Polsek Bukateja dan Polres Purbalingga untuk melcak keberadaan Oviani.
Yang pasti, dia berharap Oviani bisa segera pulang, sehingga dapat mengikuti ujian susulan ulang yang akan digelar mulai Senin (30/4) dan berakhir Jumat (4/5) mendatang. "Saya optimis, Oviani bisa lulus jika mengikuti ujian susulan, karena prestasinya lumayan bagus," tegas Muhtamil.
Sedangkan di kabupaten lain, sedikitnya ada 226 siswa tidak mengikuti UN SMP. Mereka tersebar di Kabupaten Grobogan ada 203 siswa, di Kabupaten Rembang ada 21 siswa, dan di Kabupaten Jepara ada dua siswa.
Menurut Kasi Disdik SD / SMP / SMA Dinas Pendidikan Kabupaten Grobogan, Muh Hadi Purwanto, seharusnya UN SMP diikuti sebanyak 21.300 siswa. "Alasan ketidakhadiran 203 siswa tersebut, kebanyakan karena keluar dari sekolah untuk bekerja. Selain keluar untuk bekerja, alasan lain adalah karena menikah, sakit dan juga tanpa keterangan yang jelas," tegasnya kemarin.
0 komentar :
Posting Komentar