Syaifuddin (42) tak pernah menyangka jika uangnya yang hilang selama ini dicuri oleh bocah ingusan anak tetangganya sendiri. Tiga bocah ingusan tersebut berkali - kali mencuri uang milik ustadz di desanya, hingga total jutaan rupiah. Semula, warga Dusun Bogoran Trirenggo Bantul ini menduga uangnya yang tersimpan di berbagai sudut rumahnya itu raib digondol tuyul.
Akan tetapi perkirannya ini salah besar. Sebab dengan mata t3l4nj4ng, ia berhasil memergoki salah satu pelakunya, Dk (10) yang tak lain anak tetangganya sendiri, tengah keluar dari rumahnya sembari membawa uang hasil curiannya, Rabu (9/5) siang.
Saat ditemui, Syaifuddin menceritakan, ia berhasil memergoki salah satu pelaku pencurian sekitar pukul 12.30. Kala itu, ia tengah menunaikan ibadah shalat Dzuhur di Mushola yang berada di depan rumahnya. Sesaat seusai korban menunaikan shalat, ia menengok ke arah pintu rumahnya. Bersamaan dengan itu, Dk tengah menutup pintu rumah korban sembari salah satu tangannya membawa uang.
"Saat saya kejar, uang senilai Rp 26 ribu itu ia buang," kata korban di Mapolsek Bantul. Kemudian diperoleh keterangan, ternyata dalam menjalankan aksinya, Dk dibantu dua temannya. Yakni, Fd (14) dan Dn (14). Kini, ketiga pelaku tersebut dibawa ke Mapolsek untuk diperiksa.
"Semuanya tetangga saya. Saya tidak mengira sama sekali," akunya. Sebab sejak 5 April lalu, pria yang sehari - hari mengajar mengaji ini, menuturkan, uangnya yang tersimpan di berbagai tempat, semisal dompet, lemari hingga jaket selalu hilang. Semula, ia mengira jika pelakunya makhluk gaib jenis tuyul.
Namun kemudian hari, ia menemukan sejumlah kejanggalan, sehingga iya meyakini jika pelakunya adalah anak kecil. "Di bantal ada bekas kaki anak kecil, terus kalau tuyul itu kan kalau ngambil duit pasti cuma satu lembar, tapi ini kok ada beberapa lembar yang hilang secara bersamaan," keluhnya.
Sebagai warga negara, Syaifuddin menambahkan, ia hanya berkewajiban memberikan informasi kepada petugas. Sehingga proses hukum penanganan ketiga pelaku yang notabene masih dibawah umur, ia serahkan sepenuhnya kepada petugas. Meskipun selama ini, ia mengaku mengalami kerugian sekitar Rp 5 juta lebih.
"Kalau misalnya petugas mau membebaskan juga gak jadi masalah. Saya hanya memberikan informasi saja," tandasnya. Dk, salah satu pelaku mengaku nekat melakukan pencurian karena untuk membeli jajan. Selama ini, uang hasil curiannya tidak pernah ia gunakan untuk bermain di game net. "Gak suka game," ulasnya singkat.
Di sisi lain, Kasi Humas Polsek Bantul Aiptu Banaji mengatakan, rencananya ketiga pelaku akan diserahkan ke orang tua masing - masing untuk pembinaan. "Kalau ditahan tidak mungkin, nanti kita akan mengadakan rembugan dengan warga setempat," bebernya.
0 komentar :
Posting Komentar