5 Kasus Guru Menyiksa Murid Paling Heboh Di Indonesia
5 Kasus Guru Menyiksa Murid Paling Heboh Di Indonesia - Profesi guru bukan hanya seorang tenaga pendidik.Di mata para murid, guru dianggap sebagai teladan yang bisa menjadi contoh.
Guru tak cuma seseorang yang berdiri di depan kelas kemudian memerintahkan membuka buku, mengajarkan mata pelajaran kemudian memberikan tugas.
Lebih dari itu, guru juga mengajarkan murid tentang etika.Tapi dewasa ini, perilaku guru membuat mata tercengang.Banyak tindakan di luar kepantasan yang justru mereka lakukan.Padahal mereka bagian dari pahlawan untuk kemajuan bangsa meski tanpa jasa.
Berikut ini adalah 5 Kasus Guru Menyiksa Murid Paling Heboh Di Indonesia
1. Guru balsem mata murid karena mencontek
Perilaku Asmara, guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1, Jalan Willem Iskandar, Medan ini benar-benar tak patut ditiru. Karena kesal mendapati tiga siswanya mencontek, dia mengoleskan balsem ke mata mereka hingga pingsan.Ketiga siswa kelas X-11 itu diketahui bernama Fitra Fadilla, Iksan Maulana, dan Ahmad Taufik Siregar.
Peristiwa itu bermula saat ketiga siswa ini sedang ujian mata pelajaran PPKN.
Namun di penghujung ujian, mereka dituduh mencontek.Waktu itu kami ujian PPKN. Terus pas itu aku lihat jendela.Tiba-tiba Pak Asmara datang dan memberikan balsem ke mataku," kata Firat di Medan, Selasa.Setelah membalsem mata muridnya, Asmara mendadak tak terlihat.Diduga dia kabur meninggalkan sekolah.
Kesal mendengar bawahnya berbuat demikian, Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Medan, Burhanuddin Harahap memutuskan melarang Asmara untuk melakukan kegiatan mengajar di sekolah itu.
Kami langsung laporkan kejadian ini ke atasan, supaya jelas apa tindak lanjutnya.Sedangkan untuk gurunya untuk sementara tidak boleh mengajar dulu sampai proses di atasan clear semua," kata Burhanuddin di Medan.
2. Menampar siswa yang main bola di kelas
Guru juga harus memeliki kesabaran yang tinggi dalam mendidik murid-muridnya.Mungkin kesabaran inilah yang tak dimiliki MCA, salah satu guru di MTs Negeri di Kecamatan Kampak.
Peristiwa itu bermula saat siswa NS (15) ketahuan bermain bola di dalam kelas pada Oktober lalu. Bukannya menegur dan memberi peringatan, MCA yang juga wakil kepala sekolah bidang kesiswaan langsung emosi dan memerintahkan NS ke kamar mandi.Sesampainya di kamar mandi, MCA langsung menampar wajah NS.Rupanya NS tidak terima dan melakukan perlawanan.
MCA yang semakin kesal kemudian terus menampari korban.Saat di kamar mandi itu, pengakuan korban, pelaku menampar pipi kirinya.Tapi tindakan yang dimaksudkan pembinaan itu justru membuat korban marah-marah dan mengumpat tidak karuan.
Karena semakin jengkel akhirnya pelaku kembali memukul korban dua kali," jelas Kasubbag Humas Polres Trenggalek, AKP Siti Munawaroh.
3. Guru pukuli siswa sampai pingsan
Pada akhir Januari 2013 lalu, sebanyak 40 siswa kelas I Jurusan Pemasaran, SMK Pelita mengaku dianiaya seorang guru bernama Sihotang.
Peristiwa ini bermula saat para siswa menolak perintah Sihotang yang menyuruh mereka membersihkan musala di sekolah itu.Penolakan siswa bukan tanpa alasan, sebab mereka masih kelelahan karena baru selesai berolahraga. Merasa perintahnya tak didengar, guru itu langsung memukuli murid-muridnya itu.
Pukulan itu membuat sebagian murid pingsan.Andini Putri, salah satu siswa yang pingsan sebelumnya dipukul di bagian pundak.Begitu juga dengan Mutiara dan Siti Solihat.Keluarga menunggu hasil visum dan kita juga sudah lapor ke Polsek Ciampea.Korban sudah dimintai keterangan," ujar Cepi, orangtua Andini.
Pukulan itu membuat sebagian murid pingsan.Andini Putri, salah satu siswa yang pingsan sebelumnya dipukul di bagian pundak.Begitu juga dengan Mutiara dan Siti Solihat.Keluarga menunggu hasil visum dan kita juga sudah lapor ke Polsek Ciampea.Korban sudah dimintai keterangan," ujar Cepi, orangtua Andini.
4. Guru pukul murid SD hingga takut sekolah
Entah karena kesal atau ingin berlaku tegas, guru di SDN 23 Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara, berinisial R kerap memukul bocah-bocah di kelas 3. Akibat ulah si guru, anak-anak itu memilih membolos dari pada jadi bulan-bulanan siksaan R.R memukuli mereka saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Saya pernah dipukul di bagian pipi dan kepala," cerita Ajeng yang duduk di kelas 3.Selain kekerasan secara fisik, Ajeng mengaku juga mendapatkan kekerasan secara mental.
Gurunya pernah merobek buku catatan pelajaran miliknya.Gara-garanya, aku pernah salah menulis catatan pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di buku catatan pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)," tambahnya.
Gurunya pernah merobek buku catatan pelajaran miliknya.Gara-garanya, aku pernah salah menulis catatan pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di buku catatan pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)," tambahnya.
Tidak hanya Ajeng, Fadli (8) yang juga siswa kelas 3 membenarkan kejadian itu.Karena trauma dengan ulah guru kelasnya itu, Fadli tidak dapat mengingat hafalan perkalian yang diinstruksikan gurunya.Saya lupa hafalan karena takut," katanya.
Mereka berdua mengaku sebenarnya ingin kembali bersekolah, asalkan ibu guru R tidak lagi memukuli mereka. "Kita inginnya bu R tidak mengajar kelas 3 lagi," ucap kedua bocah SD itu dengan kompak.
5. Guru pukul murid dengan dengan penggaris hingga memar
5. Guru pukul murid dengan dengan penggaris hingga memar
Dahlia Irma Suriani Boru Siringoringo, guru SD Advent Timbang Deli, Jalan Dame Medan, harus duduk di kursi pesakitan Pengadilan Negeri (PN) Medan.Dia dihukum enam bulan penjara dengan menjalani masa percobaan satu tahun.
Dahlia dihukum karena melakukan kekerasan terhadap dua muridnya, Elma Sianturi dan Putri Limbong.Dia memukul murid kelas 2 SD itu dengan menggunakan penggaris kayu.Kedua bocah itu dipukul karena tidak bisa mengerjakan tugas Matematika.
Pemukulan ini membuat kedua bocah mengalami luka memar.Keluarga Elma dan Putri pun mengadukan tindak penganiayaan ini ke Polresta Medan.
0 komentar :
Posting Komentar