Minggu, 18 November 2012

Elpiji 12 Kg Meledak, 2 Tewas & 8 Luka

Bocah perempuan berusia empat tahun Hasti Virya, dan wanita berusia 56 tahun, Sudarti, tewas tertimpa dinding dan atap rumah yang ambrol akibat diguncang ledakan keras. Peristiwa ini terjadi di Parakan, Temanggung, jumat dini hari. Ledakan keras disusul runtuhnya rumah tersebut juga menyebabkan delapan orang terluka. Hingga jumat siang, tiga korban masih dirawat di RSK Ngestiwaluyo, Parakan. Keterangan yang dihimpun menyebutkan, ledakan terjadi di rumah pasangan Hadi Rusmin (62) di RT 03 RW 14 Dusun Coyudan, Kelurahan Kauman, Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung.


Rumah Hadi terletak di kawasan padat penduduk dan sebagian rumah warga merupakan bangunan semi permanen. Sekitar pukul 02.00 WIB, istri Hadi Rusmin, Suwarti, menyalakan kompor gas untuk merebus air. Suwarti merupakan penjual jamu gendong dan mempersiapkan dagangannya sejak dini hari. Mennurut Tusriyati (38), tetangga korban, saat Suwarti menyalakan kompor, terjadi ledakan keras. Kerasnya ledakan membuat rumah dua lantai yang dihuni pasangan Hadi Rusmin - Suwarti roboh dan menimpa dua rumah tetangganya, yakni rumah Asdulah (60) dan rumah Pardi (50). Rumah Asdulah roboh total, sedangkan rumah Hadi Rusmin, pada jumat siang dirobohkan karena dinilai mebahayakan.


Reni (27), tetangga Hadi, mengatakan, dini hari itu ia mendengar suara ledakan keras. "Suaranya seperti bom," ujarnya. Suara ledakan itu diikuti suara gemuruh. Ketika keluar rumah, Reni melihat tiga rumah tetangganya rusak. Sementara Mualimin (34), menantu Hadi Rusmin, terlempar hingga ke dekat rumah Reni atau sejauh sekitar 3 meter. Setiap malam, Mualimin dan istrinya, Sabaniyah (35), tidur di kamar di lantai dua rumah Hadi. Pasangan ini merupakan orang tua Hasti Virya. Sabaniyah mengaku tak memiliki firasat apa pun terhadap kejadian ini. Saat ditemui, wanita yang tengah hamil enam bulan tersebut masih sedih karena kehilangan putrinya.


Gelegar suara ledakan juga membangunkan warga. Mereka berdatangan ke lokasi kejadian dan menolong para korban. Seluruh korban dilarikan ke RSK Ngesti Waluyo, Budiyanto, mengatakan korban atas nama Sudarti dan Hasti Virya tiba di rumah sakit dalam kondisi telah tewas. Sementara pada korban luka - luka, tiga diantaranya menjalani rawat inap. Ketiga korban yang dirawat di RSK Ngesti Waluyo adalah Asdullah yang menderita di luka tangan, Mualimin (34) ruka robek di pelipis, dan Wartini (60), luka bakar di wajah, tangan, sebagian punggung dan kaki.


"Luka bakar tersebut grade I, yakni di bagian kulit ari yang mengelupas. Luka bakar ini rentan terhadap infeksi maka saat ini perlu menjalani perawatan di ruang isolasi," katanya. Wakil Bupati Temanggung, Budiarto, mengatakan, pemkab akan membantu biaya pengobatan di rumah sakit. Budiarto juga menghimbau masyarakat untuk berhati - hati jika akan menyalakan kompor gas. "jika bau gas harus dicek lebih dahulu apakah ada kebocoran," katanya. Direktur RSK Ngesti Waluyo, Lilik Setyawan, seusai mendampingi Wakil Bupati Temanggung , Budiarto, melihat kondisi pasien mengatakan Wartini mengalami luka bakar sekitar 30 persen di bagian tubuhnya.

0 komentar :

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls