Tradisi mudik menjadi suatu rutinitas setiap tahun sebagian besar masyarakat Indonesia. Ini merupakan kerja besar, hampir semua energi dikerahkan untuk menyukseskan angkutan lebaran setiap tahunnya. Bukannya di sektor transportasi saja, melainkan ketersediaan dan kecukupan pangan, energi, sistem perbankan.
Termasuk tempat - tempat wisata dibenahi untuk menerima sejumlah pengunjung dadakan itu. Diperkirakan nilai belanja yang dikeluarkan masyarakat pada lebaran tahun lalu mencapai Rp 1,6 triliun. Sekitar dua pertiga dari uang tersebut dibelanjakan di kota - kota besar, Seperti Yogyakarta, Semarang, Surabaya, termasuk Jakarta. Sepertiga sisanya dibelanjakan di kota - kota kecil di daerah tujuan mudik.
Penumpang yang mudik diprediksi masih di dominasi moda jalan raya sebagai moda transportasi mudik. Moda kereta api diprediksi mengalami kenaikan, dimungkinkan kenaikan yang signifikan, meskipun ada kebijakan pembatasan jumlah penumpang yang sesuai dengan tempat duduk tersedia.
Tak ada toleransi penumpang berdiri, hanya diberi toleransi penumpang KA lokal sebesar 150 persen. Cuma di tahun ini ada tambahan tiga rangkaian KA ekonomi berpendingin. Tahun sebelumnya hanya satu rangkaian yang disediakan sebagai tambahan rangkaian. Satu rangkaian dapat menarik 10 kereta (1 kereta makan, 1 kereta pembangkit, dan 8 kereta penumpang dengan kapasitas 80 tempat duduk tiap kereta).
Masih tersisa dua rangkaian lagi yang belum selesai dikerjakan PT Inka di Madiun. Disamping itu, ada tambahan sejumlah rangkaian kereta selain jadwal perjalanan yang ada sekarang. Pemudik merasa lebih nyaman dan aman menggunakan angkutan umum dan KA ketimbang moda lainnya.
Terlebih dengan kebijakan maksimal 100 persen dan dalam 5 tahun terakhir selama musim lebaran, moda KA tak pernah alami kecelakaan yang berarti. Melihat hal ini hendaknya pemerintah (untuk KA ekonomi) dan PT KA (untuk KA bisnis dan KA eksekutif) memperbanyak frekuensi dan jumlah rangkaian perjalanan KA.
Menambah rangkaian KA menjadi 20 kereta memerlukan perpanjangan peron dan emplasemen di stasiun. Sementara daya lokomotif menarik hingga 20 kereta penumpang masih dimungkinkan. Apalagi sekarang sedang proses pengerjaan jalur ganda di pantura untuk menambah kapasitas KA dari 64 menjadi 200.
Diperhitungkan, setiap 7,2 menit akan ada KA lewat, sehingga pintu perlintasan tak sebidang nantinya akan kuwalahan melakukan buka tutup. Sementara di jalur selatan, ada peningkatan jumlah perjalanan. Semula 52 KA setiap harinya dan selama musim lebaran ini menjadi 68 KA yang lewat, sehingga diperlukan ada jadwal perjalanan KA sementara (maklumat KA).
Beberapa perlintasan sebidang yang cukup krusial di jalur ini berlokasi di Pejagan (Kab. Brebes), Sumpiuh (Kab. Banyumas), Karanganyar (Kab. Kebumen) akan menimbulkan antrean kendaraan cukup panjang ketika kereta melintas.
0 komentar :
Posting Komentar