Legenda Roro Jonggrang itu digunakan Eldwin Viriya dan adiknya, jevyn Viriya, sebagai tema untuk permainan 1000 Temples for Roro, bagi pengguna smartphone dengan platform S40. Disitu pemain ditantang untuk membuat candi dengan batu yang telah disediakan, dalam waktu sesingkat mungkin.
Misal, menyusun sembilan batu dengan sempurna dalam waktu 30 detik. Untuk menambah sensasi tantangan, 1000 temples tersedia dalam beberapa tingkat kesulitan permainan. "Untuk demo sudah ada 12 level. Tapi kita rencana bikin 100 level," cerita Eldwin.
Permainan berlatar legenda prambanan lengkap dengan figur Roro dan Bondowoso itu merupakan satu dari 10 karya anak Indonesia yang lolos dalam Nokia Asha Apps Challenge, yang berlangsung April lalu. Dalam kompetisi tersebut, peserta ditantang untuk menghasilkan permainan bertema Indonesia, yang sarat budaya lokal.
Karena itu, selain cerita rakyat, hadir juga game yang mengambil tema konversi alam, lingkungan, hingga permainan seperti layang - layang. Tak hanya itu, pengembang telepon seluler asal Finlandia ini juga menggandeng Rovio, pengembang game nomor satu di dunia, Angry Birds. "Waktu seminar bersama Rovio, kami ditantang untuk bisa melahirkan the next Angry Birds di Indonesia," cerita Eldwin.
Diakui, potensi game lokal sangatlah besar. Selain disukai pengguna, dunia game di Indonesia sudah digandrungi para pembuat game lokal meski sebagian besar bersifat individual. Menurut Narendra Wicaksana, Nokia Developer Manager South East Asia, pengembang lokal yang mengeluarkan game - game bagi Nokia, memiliki potensi besar menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
Pasalnya, perbulan saja, sebanyak 10 juta pengguna yang mengunduh aplikasi Nokia Store berasal dari pengguna Nokia Indonesia. Untuk mempertahankan eksistensi, Nokia mengadakan berbagai kompetisi game baru setiap bulannya. Salah satunya kompetisi Nokia Asha Apps Challenge, yang diperuntukkan game - game Nokia Asha 300 dan 303.
Terinspirasi oleh game fenomenal Angry Birds, kompetisi game Nokia itu diharapkan dapat memicu semangat bagi para pengembang game lokal untuk membuat game yang mampu menggebrak para pecinta game mobile Nokia.
Yang juga istimewa, game - game Nokia pun menyentuh banyak kalangan, mulai pengguna Nokia biasa hingga versi terbaru. Nokia Asha 300 dan 303 sendiri memiliki base yang besar di Indonesia, yang bisa dijadikan peluang bagi developer lokal.
Berbagai kompetisi tentu membuka pintu bagi pengembang game lokal untuk menuangkan ide - idenya. "Adalah hal logis untuk mendukung dan memupuk industri software lokal di Indonesia agar dapat go international dan menciptakan berbagai peluang bisnis yang sempurna," terang President Director Nokia Indonesia, Marthin Chirotarrab.
Bahkan, ia menambahkan, masyarakat juga akan terus dilibatkan dalam penciptaan game dan aplikasi telepon seluler sesuai dengan permintaan para pengguna. Dalam tantangan tersebut, pengguna bisa menuangkan keinginan mereka di halaman Facebook Nokia Indonesia untuk aplikasi yang diinginkan, baik aplikasi hiburan maupun jejaring sosial.
Dari situ, pengembang aplikasi kembali ditantang menghasilkan game dan aplikasi yang bisa memenuhi keinginan konsumen. "Tidak hanya membangun ekosistem pengembang aplikasi, tetapi juga memupuk dan membimbing mereka untuk menjadi entrepreneur generasi berikutnya," tambah Director of Developer & Platform Group Evangelism Microsoft Indonesia, Risman Adnan. [Download 1000 Temples for Roro disini]
0 komentar :
Posting Komentar