Kamis, 23 Januari 2014

Australia Diperkirakan Jadi Pasar Properti Termahal

Australia Diperkirakan Jadi Pasar Properti Termahal

Harga rumah di Australia diramalkan akan kembali meningkat tahun 2014, namun tidak akan sebesar tahun lalu. Jika pada 2013 kenaikan harga mencapai 10 persen, tahun ini diperkirakan hanya 4 persen. Namun bila ini terjadi, Australia termasuk dalam pasar properti termahal di dunia.

Demikian dinyatakan Ben Newry, analis pada lembaga penilai kredit Fitch.Selama 10 tahun terakhir, katanya, peningkatan harga rumah jauh lebih cepat dibanding peningkatan upah.

Meskipun saat ini belum ada data resmi dari pemerintah, data swasta menunjukkan bahwa harga rumah di kota-kota besar Australia meningkat 9,8 persen tahun lalu.

Di Sydney, kenaikan harga sebesar 14,5 persen, sementara di Melbourne peningkatan sebesar 8,5 persen.

“Pertumbuhan tidak akan terus secepat ini. Terutama karena akan ada sedikit kenaikan tingkat pengangguran, penurunan laju pertumbuhan PDB,” ucap Newry.

Maka, kali ini pun kenaikan harga di Sydney, Melbourne dan Perth diperkirakan ak an mendorong kenaikan harga rata-rata nasional.

Menurut Newry, peningkatan harga keseluruhan selama sepuluh tahun terakhir turut dipicu oleh pemusatan populasi di kota-kota besar Australia.

Kenaikan harga ini kabar baik bagi mereka yang mencurahkan harta mereka untuk membeli rumah sendiri dan bagi mereka yang telah berinvestasi dalam bidang properti. Namun, menurut analis pasar Louis Christopher, ramalan Fitch terlalu konservatif.

“Kita ramalkan akan ada kenaikan harga untuk tinggal di kota besar sebanyak 7 hingga 11 persen,” jelasnya.

Sedangkan, menurut Christopher, kota-kota pusat pertambangan di pinggiran justru akan mengalami penurunan harga sewa.

Dan bagi mereka yang baru akan memasuki pasar properti, masa depan tetap suram.

“Misalnya saya baru pertama kali membeli rumah, saya akan mempertimbangkan untuk membeli di daerah yang terjangkau. Jelas, kalau bicara soal tingkat bunga dan kedayagunaan, ini masih waktu yang baik untuk me masuki pasar bagi mereka yang baru akan membeli rumah pertama,” terang Christopher.

“Tentu saja, kalau akan ada kenaikan tingkat bunga, pembeli rumah pertama akan sangat kesulitan,” tambahnya.

Jumlah pembeli rumah pertama di Australia saat ini sudah begitu sedikit, jadi meskipun jumlahnya makin turun, tidak akan terlalu berpengaruh bagi pasar, lanjutnya.



Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | RFID | Amazon Affiliate
Tribunnews.com - Internasional

0 komentar :

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls