Pemerintah Inggris akan mengeluarkan peraturan baru untuk melarang penjualan rokok elektronik ke remaja di bawah usia 18 tahun di wilayah England, tidak termasuk Skotlandia, Wales dan Irlandia Utara.
Langkah ini diambil atas dasar kekhawatiran bahwa rokok elektronik mungkin bisa mengenalkan remaja ke nikotin sehingga kemungkinan akan ada banyak remaja yang memilih merokok.
Rokok eletronik sebelumnya dianggap lebih aman dibanding rokok tembakau, tetapi rokok elektronik ternyata bukan tanpa risiko.
Selain itu hingga saat ini belum diketahui dampak buruk jangka panjang dari rokok elektronik. Semula rokok elektronik dikembangkan untuk membantu perokok berhenti melakukan kebiasaannya.
Diperkirakan sebanyak 1,3 juta orang di wilayah Inggris menggunakan rokok elektronik.
"Kita harus melakukan semua hal yang bisa ditempuh untuk membantu anak-anak menjalani hidup sehat," kata seorang pejabat Departemen Kesehatan, Jane Ellison.
Berdasarkan peraturan baru, orang dewasa juga akan dilarang menjual rokok biasa kepada remaja di bawah umur 18 tahun.
Hal ini dilakukan setelah data Departemen Kesehatan menunjukkan sekitar 41% anak berusia 15 tahun yang merokok biasanya membeli rokok dari orang lain, bukan dari toko.
0 komentar :
Posting Komentar