Pemerintah Filipina dan kelompok pemberontak Muslim terbesar di negara tersebut telah menyetujui bagian akhir dari rancangan perjanjian damai.
Bila semuanya disepakati dan tidak ada ganjalan di detik-detik terakhir, perjanjian damai ini akan mengakhiri pemberontakan yang telah berlangsung selama beberapa dekade dan menewaskan puluhan ribu orang.
Para perunding pemerintah Filipina dan Front Pembebasan Islam Moro (MILF) menandatangani perjanjian yang mencakup mekanisme penyerahan senjata oleh pemberontak.
Imbalan bagi pemberontak adalah, mereka akan mendapatkan otonomi di sejumlah daerah di Filipina selatan.
Butir-butir tentang mekanisme penyerahan senjata adalah bagian perjanjian damai yang terakhir dan yang paling sensitif.
Ketika bagian ini akhirnya disepakati dalam pertemuan selama beberapa hari di Malaysia, para perunding menangis terharu dan saling berpelukan.
"Kesepakatan ini menandai akhir dari proses perundingan," kata Miriam Coronel-Ferrer, juru runding dari pemerintah.
Sementara itu, Mohagher Iqbal, ketua perunding MILF mengatakan ada banyak pengorbanan dari sisi MILF.
"Untuk mewujudkan perdamaian, perdamaian yang nyata di Mindanao, kami bersedia untuk membubarkan diri dan menyerahkan senjata kami," kata Iqbal.
Nantinya perjanjian damai antara pemerintah dan Front Pembebasan Islam Moro akan mencakup empat bagian, yang kesemuanya berujung pada kesepakatan berbagi kekuasaan.
0 komentar :
Posting Komentar