Mediator PBB untuk pembicaraan damai Suriah, Lakhdar Brahimi, akan bertemu dengan delegasi negara yang berkonflik itu secara terpisah.
Pertemuan yang digelar terpisah itu bertujuan untuk mengetahui kemauan dua pihak yang bertikai di Suriah, sebelum pertemuan yang dihadiri semua pihak dilanjutkan pada Jumat (24/01).
Hingga kini tak jelas kapan dua pihak yang berkonflik ini akan melakukan perundingan langsung, seperti rencana PBB.
Konferensi perdamaian internasional Suriah sudah dibuka di Montreux Swiss dihadiri sebanyak 40 menteri luar negeri.
Koresponden diplomatik PBB Bridget Kendall mengatakan sementara proses dalam kemungkinan akan terhenti di Montreux dengan delegasi pemerintah dan oposisi melakukan walk out.
Keduanya mengatakan mereka akan datang ke pertemuan yang dimediasi PBB di Jenewa pada Jumat (24/01).
Upaya keras
Tetapi koresponden kami mengatakan tidak jelas bagaimana kelanjutan pembicaraan tersebut.
Brahimi mengungkapkan bahwa dia belum mengetahui jika dua pihak dari Suriah telah bersiap untuk duduk dalam satu ruangan.
Dia berniat untuk melakukan konsultasi secara terpisah dengan mereka pada Kamis, untuk memperkirakan apa yang mungkin dilakukan.
"Apa yang akan coba kami lakukan adalah melakukan pembicaraan bagaimana menghentikan perang berdarah ini, dan untuk itu, saya pikir, kami memiliki semacam peta jalan damai dalam komunike 30 Juni 2012, dan kami akan melihat bagaimana kami menggunakan program tersebut untuk mendapatkan hasil yang baik," jelas Brahimi.
"Kami tidak memiliki ilusi bahwa itu akan berjalan dengan mudah, tetapi kami akan berupaya dengan keras."
Wartawan BBC di Jenewa, Imogen Foulkes mengatakan tidak ada agenda untuk membuat sebuah kesepakatan damai. Apakah itu membentuk pemerintah sementara atapun mencopot Presiden Bashar al-Assad.
Sementara itu pejabat PBB berharap dapat memberikan sedikit bantuan kepada jutaan warga Suriah yang menderita, termasuk lebih dari 100.000 orang yang tewas dalam konflik.
0 komentar :
Posting Komentar