Aktifis Greenpeace, Colin Russell akhirnya kembali ke kota tempat tinggalnya, Hobart, Tasmania, setelah sempat ditahan selama 3 bulan di Rusia karena ikut dalam aksi unjuk rasa memprotes pengeboran minyak di Laut Arktik.
Colin Russell, 59, meninggalkan Rusia (28/12/2013) pekan lalu dan sempat mengunjungi Amsterdam sebelum akhirnya kembali pulang ke rumahnya di Hobart Kamis (2/1/2014) malam.
Sejak meninggalkan penjara Saint Petersburg, Russell mengatakan dia sangat menanti kesempatan untuk dapat bermain lempar tongkat dengan anjingnya dan tidur menggunakan bantalnya.
"Seluruh hidup saya telah menanti," katanya.
Colin Russell  dan 29 aktifis lainnya, yang disebut Arktik 30, ditangkap di bawah todongan senjata pada 13 September 2013 lalu saat melakukan protes atas pengeboran minyak oleh perusahaan energi raksasa milik Rusia, Gazprom.
Mereka dituntut dengan pasal berbuat keonaran, dan terancam hukuman maksimal 7 tahun penjara.
Meski de mikian, parlemen Rusia Desember 2013 menerbitkan undang-undang Amnesti yang memungkinkan seluruh aktifis Greenpeace dipulangkan ke rumah masing-masing.
Gazprom sendiri pada bulan Desember 2013 lalu mengumumkan telah memulai lagi produksi minyaknya di kilang minyak Prirazlomnaya yang menjadi sasaran aksi para aktifis Greenpeace.
Greenpeace menyebut kilang minyak itu sebagai ancaman bencana besar bagi lingkungan yang dapat merusak ekologi arktik yang masih murni yang tersimpan di Laut Barents.
0 komentar :
Posting Komentar