Baku tembak pun terjadi. Tembakan terdengar jelas dari dekat lapangan bola tersebut. Rupanya lokasi penyergapan cukup jauh, yakni melewati sawah dan memasuki jalan perkebunan sempit. Kawasan itu juga cukup gelap.
Saat itu, sekitar pukul 22.00 warga makin ramai mengerubungi lokasi. Suara tembakan pun "bertarung" dengan suara petasan dan kembang api malam itu.
Kemudian, sekitar pukul 22.10 terdengar satu kali ledakan diduga bom. Suasana sekitar penyergapan pun tegang. Mobil polisi juga tak hentinya mondar-mandir ke lokasi. Termasuk tambahan personel Densus 88 yang berdatangan malam itu. Kapolri Jenderal Sutarman bersama Kepala Divisi Humas Polri Komisaris Jenderal Suhardi Alius juga datang meninjau lokasi pukul 22.30.
Hingga pergantian tahun 2014, Rabu (1/1/2014), baku tembak masih berlangsung. Suara tembakan mulai menghilang dengan kemeriahan kembang api perayaan Tahun Baru. Namun, sekitar pukul 00.10 ledakan keras kembali terdengar. Ledakan kemudian berulang kali terjadi yaitu pada pukul 01.17, pukul 01.30, dan 02.30 WIB.
Boy menerangkan, ledakan itu berasal dari pihak kepolisian untuk menghancurkan tembok rumah sehingga bisa membongkar persembunyian mereka.
Enam orang tewas
Hingga pukul 04.00, terduga teroris rupanya belum menyerah. Tembakan terus terdengar di tengah hujan deras yang mengguyur kawasan itu sejak dini hari hingga pagi. Hingga akhirnya pada pukul 06.00 penyergapan selesai. Langit pun sudah teran g.
Boy mengatakan lima orang yang berada di rumah itu tewas ditembak. Polisi mengangkut satu per satu jenazah terduga teroris ke mobil ambulans. Mereka ditemukan tewas tertembak di bagian depan rumah kontrakan. Total orang tewas dalam penyergapan ini berjumlah enam.
âSatu orang saat akan berangkat dengan sepeda motor. Lima orang di dalam rumah,â kata Boy.
Jenazah terduga teroris langsung dibawa ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta, untuk diotopsi. Polisi kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara dan menyita barang bukti dari rumah tersebut, di antaranya 6 senjata api, 6 bom rakitan, uang tunai Rp 200 juta, 6 kendaraan bermotor, dan sejumlah dokumen.
Penangkapan ini, jelas Boy, merupakan pengembangan dari penangkapan terduga teroris bernama Anton yang ditangkap di Banyumas, Jawa Tengah, pada Senin pukul 14.00. Menurut Boy, mereka merupakan jaringan teroris Abu Roban yang sudah ditangkap sebelumnya. Mereka juga diduga kuat terkait perist iwa penembakan polisi di Pondok Aren, Tangerang Selatan, dan ledakan bom di Vihara Ekayana, Jakarta.
0 komentar :
Posting Komentar