Sebuah petisi yang ditandatangani 67 ribu orang dilayangkan kepada Kantor Kementerian Imigrasi Australia yang telah mendeportasi Minh Duong seorang warga Vietnam yang penah menjadi korban kekerasan kelompok Neo Nazi di Melbourne, Australia.
Petisi itu disampaikan pada Kamis (16/1/2014) dan ditujukan buat Menteri Imigrasi Australia Scott Morrison yang menunut agar Duong diperbolehkan kembali ke Australia untuk mendapat perawatan medis dan menyelesaikan kuliahnya di universitas.
Seorang musisi Melbourne, Adrian de Luca, menjadi salah satu yang memperjuangkan kasus Duong dengan menyebut kalau Australia harus bertanggung jawab atas apa yang menimpa Duong.
âKita harus mendukung pemuda ini,â ajak de Luca.
âDia adalah tamu internasional bukan pengungsi, dia tidak datang secara ilegal, dia bukan imigran ilegal,â tegasnya lagi.
De Luca mengatakan kalau warga Australia juga ikut bertanggung jawab.< /span>
Pekan lalu Duong dideportasi setelah petugas imigrasi di Bandara Tullamarine, Melbourne, menyatakan kalau masa berlaku visanya habis pada Maret 2013.
Duong sendiri telah menyurati Departemen Imigrasi untuk mengkonfirmasi kalau visa baru berakhir Maret 2014, namun Duong tetap diusir dan dianggap melanggar peraturan kependudukan.
Kini Duong telah berada di Ho Chi Minh.
Sebuah peenyataan dari kantor kemenetrian imigrasi Australia kepada program 7.30 ABC mengungkapkan kalau visa pelajar Duong sudah kadaluarsa.
Duong akan diurus oleh Kedutaan Australia di Vietnam.
Departemen Imigrasi juga mengatakan bahwa pihaknya sedang menyelidiki kontradiksi antara catatan Duong yang mungkin merupakan kasus penipuan serius.
Pada 2012 lalu Minh Duong menjadi korban kekerasan oleh dua orang yang diduga bagian dari kelompok neo Nazi.
Dia dipukul dan ditendangi sebanyak 70 kali dan ditikam. Pelaku juga memukul kepalanya dengan batu.
Giginya depannya ikut rontok dalam aksi kekerasan rasial itu.
0 komentar :
Posting Komentar