Senin, 13 Januari 2014

Apa Keinginan Anak Muda Jepang di Hari Perayaan Kedewasaan?

Apa Keinginan Anak Muda Jepang di Hari Perayaan Kedewasaan?

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo, Jepang

TRIBUNNEWS.COM - Sedikitnya 1,21 juta anak muda yang tepat berusia 20 tahun pada tahun 2014 merayakan seijin no hi atau Hari Kedewasaan Jepang yang merupakan hari libur nasional di Jepang.

Dari survei yang dilakukan sebuah televisi swasta Jepang, Asahi TV, ternyata sekitar 20,4 persen generasi muda Jepang saat ini memiliki pemikiran utama dapatkan uang sebanyak-banyaknya, lalu 16 persen berpikiran utama belajar dan menyelesaikan sekolah secepatnya.

Seijin no hi adalah hari libur resmi di Jepang yang jatuh hari Senin minggu kedua di bulan Januari. Menurut undang-undang hari libur Jepang (Shukujitsu-ho), hari libur ini dimaksudkan untuk  merayakan generasi muda yang bisa hidup mandiri, dan menyadari telah menjadi dewasa.

Upacara Seijin shiki diadakan pemerintah lokal di kota-kota dan desa-desa untuk meresmikan penduduk yang telah atau segera g enap berusia 20 tahun, usia orang telah dianggap dewasa menurut hukum untuk boleh merokok, mengonsumsi minuman beralkohol, dan dapat mengikuti pemilihan umum.

Budaya Jepang ini juga ikut diajarkan di sekolah Jepang Pandan College (021-2727-2511, 0361-255-225, www.pandanac.id) dengan berbagai budaya Jepang lainnya. Lalu 23 Agustus 2014 akan dirayakan budaya Jepang ini besar-besaran pada acara Japan Education fair ke-11 di sebuah Hotel di Jakarta Pusat.

Upacara kedewasaan setidaknya sudah dilakukan di Jepang untuk pangeran muda sejak 714 Masehi. Upacara ini ditandai dengan pemakaian jubah baru dan pergantian model rambut untuk menandai dimulainya usia kedewasaan. Sejak ditetapkannya Hari Kedewasaan di Jepang, dari tahun 1948 hingga tahun 1999, perayaan ini selalu diadakan tanggal 15 Januari bertepatan dengan hari tahun baru kecil untuk meneruskan tradisi genpuku yang selalu diadakan pada hari yang sama.

Genpuku adalah ritus peralihan untuk menandai usia yang dianggap cukup umur bagi anak laki-laki dari kalangan samurai dan kuge (bangsawan istana) di Jepang. Upacara kedewasaan ini juga disebut Kakan (Hatsukan) karena hiasan kepala (mahkota) yang disebut kanmuri dikenakan untuk pertama kalinya oleh anak laki-laki yang menjalani inisiasi.

Pada tahun 2000, Hari Kedewasaan dipindah ke hari Senin minggu kedua di bulan Januari sesuai Sistem Happy Monday yang memindahkan sebagian hari libur ke hari Senin agar libur akhir pekan bertambah panjang.

Peserta upacara Seijin shiki adalah penduduk yang sehari setelah Hari Kedewasaan tahun lalu hingga hari upacara berlangsung telah genap berusia 20 tahun. Penduduk yang diundang untuk mengikuti upacara tahun 1960 misalnya, terdiri dari penduduk yang berulang tahun ke-20. Sebagian pemerintah lokal juga mengundang penduduk yang berulang tahun ke-20 antara tanggal 2 April tahun yang lalu hingga 1 April tahun berjalan.

Jadi di daerah kecil atau lokal juga ada yang berbeda merayakan hari kedewasaan ini. Tergantung situasi kondisi setempat. Tapi jumlah pemerintah lokal  yang berbeda waktu perayaan itu sangat sedikit. Umumnya hari Senin di minggu kedua Januari.



Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | RFID | Amazon Affiliate
Tribunnews.com - Internasional

0 komentar :

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls